Kamis, 17 November 2011

UJIAN AKHIR SEMESTER PEMROGRAMAN BAHASA RAKITAN PRAKTEK

PEMROGRAMAN BAHASA RAKITAN PRAKTEK
Dosen Nahar Mardiyantoro,M.Kom


NAMA         : ROHMATUN YULIANI
NIM             : SIA 201029

CODING :
.model small
.code
org 100h
mulai:
                jmp proses
                kal db 13,10,'Enter  Password : $'
                kal2 db 10,'WELCOME...!!$'
                kal3 db 10,'NO ACCESS...!!$'
               
proses : mov ah, 09h
                lea dx, kal
                int 21h
               
                mov ah, 07h
                int 21h
               
                cmp al, 'F'
                je mulai1
                jne proses1
               
proses1 : mov ah, 09h
                lea dx, kal3
                int 21h
                int 20h

proses2 : mov ah, 09h
                lea dx, kal2
                int 21h
                int 20h
mulai1 :
                mov ah, 02h
                mov dl, '*'
                int 21h

                mov ah, 07h
                int 21h
                cmp al, 'I'
                je mulai2

                jne proses

mulai2:
                mov ah, 02h
                mov dl, '*'
                int 21h

                mov ah, 07h
                int 21h
                cmp al, 'X'
                je mulai3
                               
                jne proses2

mulai3:
                mov ah, 02h
                mov dl, '*'
                int 21h

                mov ah, 09h
                lea dx, kal2
                int 21h

int 20h
end mulai

Minggu, 13 November 2011

PEMROGRAMAN BAHASA RAKITAN TEORI (UAS)

UJIAN AKHIR SEMESTER TEORI
PEMROGRAMAN BAHASA RAKITAN
Dosen : Nahar Mardiyantoro,M.Kom

1. Pemahaman atau analogi tentang No.Service dan No Interupsi :
No Interupsi
Interrupt atau Interupsi  secara harfiah dalam bahasa Indonesia diartikan menyela, selaan atau menjegal , istilah kerennya interupsi. Dalam kegiatan kehidupan sehari - hari bisa diibaratkan sebagai  suatu proses berjalan , namun belum selesai proses tersebut melakukan tugasnya sudah dilaksanakan proses yang lain lagi. Intrupsi atau perintah pada mikrokomputer adalah suatu permintaan khusus kepada mikroposesor untuk melakukan sesuatu. Bila terjadi interupsi, maka komputer akan menghentikan dahulu apa yang sedang dikerjakannya dan melakukan apa yang diminta oleh yang menginterupsi yang disusun berbentuk singkatan kata yang disebut Mnemonic . Interupsi pada DOS merupakan interupsi dari software sistem operasi yang terdiri dari  Int 20h  untuk kembali ke DOS dan int 21h = interupsi/interap merupakan perintah untuk mengeksekusi /memunculkan hasil untuk operasi input/output . 

No Service
Pada DOS (Disk Operating System) untuk mengerjakan beberapa intruksi maka digunakan pasangan, sedangkan DOS memiliki banyak fungction service sehingga dibutuhkan No servis untuk menampilkan perintah No service merupakan nomor layanan pasangan dari nomor interupsi sehingga menghasilkan action tertentu. Apabila salah satu pasangan diubah atau tidak sesuai atau bukan pasangannya  antara interupsi dan no service maka hasil action akan berbeda bahkan mungkin terjadi eror.

2. Beberapa no service dan pembedanya yang biasa kita gunakan dalam pembuatan program asembly :
   int 21h , ah 01h
NO. INTERRUPT         = 21h
NO. SERVICE               = 01h
FUNCTION                   = Input 1 Karakter (Keyboard Input)
Mengamil Input Dari Keyboard (Standard Input Device), lalu menampilkan karakter ke layar (Standard Output Device) dan menyimpan karakter tersebut di AL. Penekanan tombol Ctrl-Break akan dicek. Jika tombol tersebut ditekan, interupt 23h akan dieksekusi.

INPUT        :                                                                                                                                                                 
                    AH              = 01H                                                                                         
 OUTPUT    :                  
                    AL               = Kode ASCII Hasil Input Tercetak di layar

int 21 h , ah 02h
NO.INTERRUPT  = 21h
NO SERVICE        = 02h
Fungsi = Output 1 Karakter (Character Output On Screen)
Menampilkan karakter dalam register DL ke standard output device.. Jika karakter dalam register DL adalah backspace (ASCII 8) kursor akan digerakkan ke kiri satu posisi (nondestruktif). Jika Ctrl-Break terdeteksi setelah output, INT 23h dieksekusi.
 
INPUT   :                                                           
        AH      = 02H                                        
        DL      = Kode ASCII

OUTPUT :      
        Karakter Tertulis Di Layar

int 21h, ah 03h
NO. INTERRUPT         = 21h
NO. SERVICE              = 03h
FUNCTION                   = Auxiliary Input (Standard Auxiliary Device Input)
Menunggu sebuah karakter dari standard auxiliary device, lalu menyimpan karakter itu ke register AL (Mengambil Masukan Dari Auxiliary Device Yang Aktif)

INPUT        :                                                                                                                        
                    AH              = 03H                                                                                                              
 OUTPUT    :                  
AL               = Kode ASCII (Karakter dari auxiliary device)

Int 21 h, ah 07h
NO. INTERRUPT         = 21h
NO. SERVICE              = 07h
FUNCTION                   = Input 1 Karakter Tanpa Echo Tidak Mengecek Ctrl-C (Direct Console Input Without Echo). Menunggu hingga sebuah karakter diketikkan dari standard input device dan menyimpannya ke register AL. Service ini sangat mirip dengan service 01h, hanya saja pada service ini karakter tak ditampilkan ke layar. Service ini tidak mengecek Ctrl-C atau Ctrl-Break. Service ini sering dipakai untuk pemasukan password karena tak menampilkan karakter yang diketikkan.

INPUT        :                                                                                                                                                                 
                    AH              = 07H      
                                                                                                                                                                                                                                                          OUTPUT    :                  
AL               = Kode ASCII Yang Ditekan

Int 21 h , ah 09h
NO. INTERRUPT  = 21h
NO. SERVICE    = 09h
FUNCTION       = Mencetak Satu Baris String (Print String).
Menampilkan karakter-karakter dalam string ke standard output device.
DS:DX merupakan Alamat Data yang dicetak yang diakhiri dengan tanda '$'.

INPUT   :                                                    
        AH      = 09H                                        
        DS      = Segment Variabel Yang Akan Dicetak
        DX      = Offset Variabel Yang Akan Dicetak

OUTPUT :      
        Kalimat Tercetak Di Layar


3. Berikut coding program untuk menampilkan satu karakter yang diinputkan melalui keyboard :
.model small
.code
org 100h
mulai:
    mov ah, 07h
    int 21h

    mov ah, 02h
    mov dl, al
    int 21h

    int 20h
end mulai

dari coding diatas bisa kita lihat hasilnya bila dimasukan dalam program asmbley yang dijalankan melalui DOS prompt


4. Anti Detection routines akan menjadi payung dari search dan copy,menghindari deteksi, baik oleh pengguna komputer maupun software, pendeteksi virus membatasi scope pencarian dan penduplikatan, menjalankan routine pada saat komputer sedang mengalami idle (stand by). Virus akan mencari, setelah ketmu dikunci dan dicopy , bagaimana mempersempit ruang lingkup pencarian kemudian pengcopyan dilakukan bila pc dalam keadaan idle/ diam.

Search  : bagian ini berfungsi untuk menemukan file atau lokasi baru yang akan dijadikan target berikutnya untuk diserang. Bagian ini juga menentukan bagaimana cara virus bereproduksi, apakah secara cepat atau lambat, apakah dapat menyerang sebagian atau seluruh bagian dari target

Copy : bagian ini berfungsi untuk meng-copy dirinya sendiri pada area yang telah ditentukan oleh search routine. Ukuran dari bagian ini bergantung pada kompleksitas dari virus yang di-copy. Sebagai contoh, virus yang menyerang file berekstensi COM umumnya berukuran lebih kecil daripada virus yang menyerang file EXE, karena file EXE memiliki struktur yang lebih kompleks, sehingga virus lebih sukar untuk melekatkan diri pada file EXE.
Sebagai contoh, bagian ini akan mengaktifkan virus jika selama lima menit tidak ada tombol keyboard yang ditekan,dengan asumsi pengguna tidak sedang menggunakan komputer. Kadang kala virus masih digabungkan dengan bagian lain seperti routine untuk merusak sistem yang diserang atau routine yang berfungsi hanya untuk lelucon.... "Ha! Gotcha ".....


5. Performance  pembuatan virus menggunakan bahasa assembly dibandingkan dengan bahasa pemrograman level tinggi :

Bahasa rakitan memungkinkan programmer untuk mengontrol serta memanfaatkan secara penuh kapabilitas yang terdapat atas suatu perangkat keras, berbeda halnya dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang memiliki banyak keterbatasan dalam pemanfaatan secara penuh suatu perangkat keras. Bahasa rakitan menjanjikan tingkat unjuk kerja yang maksimum karena sifatnya yang menerjemahkan secara langsung instruksi rakitan menjadi instruksi mesin, berbeda halnya dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang biasanya menerjemahkan sebuah instruksi menjadi sejumlah kode mesin.


Pembuatan virus dengan bahasa pemrograman level tinggi memiliki tingkat kompleksitas yang dimiliki oleh berbagai jenis virus dan worms ini dapat menyebabkan bertambahnya waktu yang diperlukan para peniliti virus untuk melakukan proses disassembly (pengubahan kembali kode mesin menjadi kode assembly) dan analisa.


Senin, 10 Oktober 2011

UTS PRAKTEK PBR

PEMROGRAMAN BAHASA RAKITAN
Dosen : Nahar Mardiyantoro,M.Kom

1.  Menampilkan karakter beratribut M-A dengan foreground merah background hitam :

.model small
.code
org 100h
mulai:
        mov ah,09h
        mov bl,00000100b
        mov cx,13
lagi:
    int 10h
    inc bl

    mov ah,02h
    mov dl,'M'
    mov cx,13
ulang:
           inc bl
           int 21h
           dec dl
           loop ulang
           int 20h
end mulai

hasil dari coding di atas adalah seperti gambar dibawah ini :
Mov ah,09 h berfungsi untuk perintah memasukan , dengan alamat 00000100b akan dimasukan ke bl karakter sebanyak 13 dengan warna merah  mov bl,00000100b berfungsi merubah huruf menjadi berwarna merah sedangkan mov cx,13 berfungsi untuk melakukan looping dalam hal ini huruf yang diminta adalah M-A atau A-M = 13 huruf.

Mov ah, 02h merupakan perintah untuk mengcopy atau pindahkan sedangkan mov dl merupakan perintah yang harus berisi bilangan hexa dari karakter ascii yang akan dicetak sehingga digunakan mov dl,'M'.

inc bl berfungsi menambahkan satu karakter sedangkan dec dl mengurangi satu karakter loop ulang maka akan dilakukan perintah looping atau ulangi sebanyak satu karakter dari A sampai M karena dibelakukan decrement atau pengurangan maka akan ditampilkan (int 21h) huruf tercetak dari belakang M-A.
Dengan flowchart :





2. Menampilkan kalimat jika menemukan huruf tertentu maka pencetakan selesai dengan flowchart berikut dan diimplementasikan dalam coding maka :

.model small
.code
org 100h
mulai :
            jmp ulang
            vkal db 'UTS PBR STMIK WUP$'
ulang :
            mov dl, vkal[bx]
            mov ah, 02h
            int 21h
            inc bx
            mov ax, bx
            cmp ax,10
            je exit
            jmp ulang

            exit : int 20h

end mulai

jmp ulang merupakan perintah lompat, mov dl,vkal [bx] maka dengan alamat vkal[bx] akan dimasukan ke dl. mov ah 02h berpasangan dengan perintah int 21h merupakan perintah untuk menampilkan . inc bx  artinya menambah 1 karakter yang ada didalam bx. mov ax, secara khusus register AX digunakan pada operasi aritmatika dalam operasi pembagian dan pengurangan sedangkan bx biasanya digunakan untuk menunjukan suatu alamat offset dari suatu segmen. cmp ax,10 adalah peerintah membandingkan (compare) dengan 10 karakter yang diminta yaitu jika bertemu dengan huruf M maka berhenti mencetak. jika benar maka keluar (je exit) jika masih belum menemukan lompat / looping ke ulang ( jmp ulang ) exit / keluar dan cetak (int 20h). Hasil dari perintah diatas adalah bila kita tuliskan "UTS PBR STMIK WUP" maka ketika bertemu dengan huruf M perintah cetak terhenti sehingga yang tercetak adalah "UTS PBR ST" seperti gambar berikut :

alhamdulillah.... semoga berkenan...



UTS TEORI PBR

UTS SMT III PEMROGRAMAN BAHASA RAKITAN 
Dosen : Nahar Mardiyantoro,M.Kom

Teori
1. Tahapan dalam mendevelop sebuah sorftware menggunakan   bahasa assembley :
    1) Coding (membuat coding)
   2) Compare (bandingkan)
   3) Link (linking merubah file obj)
   4) Run (jalankan)
    * Langkah pertama lakukan pengcodingan/ buat coding menggunakan notepad. dalam membuat coding ada beberapa ketentuan karena kita menjalankan program assembley menggunakan DOS (Disk Operating System) dimana dalam DOS function service terdapat beberapa pasangan untuk mengerjakan beberapa intruksi , sedangkan DOS memiliki banyak fungction service sehingga dibutuhkan servis untuk menampilkan perintah. Simpan dalam file asm .
     * Langkah kedua lakukan compare yaitu membandingkan antara coding yang kita buat dalam notepad dengan turbo assembler. Tentunya  kita harus memiliki file asm yang terdiri dari RTM.EXE,TASM.EXE, TASM.HLP, TLINK.CFG dan TLINK.EXE ini merupakan syarat agar kita dapat menjalankan turbo assembler.
     * Langkah ketiga linking, yaitu  merubah file objek kedalam bahasa mesin dengan syarat memanggil tLink/t nama file objek.obj 
     * langkah keempat jalankan program turbo assembler dengan perintah Run ==>nama file.com

2. Perbedaan yang dihasilkan apabila kita melakukan linking terhadap sebuah file OBJ menggunakan parameter  /t dan tanpa /t dapat dilihat pada gambar berikut :

dari hasil diatas dapat ditarik kesimpulan  sebagai syarat memanggil file objek jika menggunakan parameter /t maka hasil akan sesuai sedangkan bila tidak menggunakan parameter /t pada tLink hasil tetap sama namun ada peringatan atau warning : No Stack

3. Contoh program yang didalamnya berisikan perulangan 
.model small
.code
org 100h
mulai:

      mov ah,02h
      mov dl,65
      mov cx,13
ulang:
      int 21h
      inc dl
      loop ulang

int 20h

end mulai

Coding diatas merupakan perintah memunculkan abjad dari A -M .sebanyak 13 huruf maka digunakan mov cx 13 dimana register cx digunakan secara khusus untuk operasi looping  yangmana register ini menentukan berapa banyaknya looping yang akan terjadi.   Bila program dijalankan menggunakan turbo assembler maka hasilnya seperti gambar berikut, atau bisa juga  untuk contoh perintah perulangan menggunakan jawaban soal nomor 4  dibawah ini :


4. Pada program berikut terdapat ketidak sesuaian pada salah satu penggunaan registernya :
.model small
.code
org 100h
mulai:
      mov ah,02h
      mov dl,'B'
      mov cx,8
lagi:
      int 21h
     inc al     
     inc cx
      loop lagi
int 20h
end mulai

bila program dijalankan maka hasilnya seperti gambar berikut :
disini muncul ketidak sesuai dengan munculnya huruf B yang tidak terbatas sedangkan suatu register memiliki batasan karakter bila register yang dipakai sudah sesuai untuk membatasi karakter hanya perlu menambahkan tanda $ namun pada kasus diatas yang tidak sesuai adalah inc cx dimana register cx ini berfungsi untuk melakukan perintah looping yang sudah diminta untuk mengulang sebanyak 8 kali pada mov cx,8. yang benar adalah :

.model small
.code
org 100h
mulai:
      mov ah,02h
      mov dl,'B'
      mov cx,8
lagi:
      int 21h
     inc al     
     loop lagi
int 20h
end mulai

sehingga hasilnya sesuai yang diminta yaitu mengulang cetak huruf B sebanyak 8 kali seperti gambar berikut :




Demikian, semoga bermanfaat serta membawa kesuksesan dan keberuntungan.....amiin..

Jumat, 30 September 2011

SINGGLE VARIABEL DAN ARRAY VARIABEL
Dosen : Nahar Mardiyantoro,M.Kom

Singgle Variable merupakan suatu variabel yang hanya dapat menyimpan satu data

contoh : Vkal DB 'HALO'
             Vkal,'Hi'
maka yang akan ditampilkan adalah Hi

Array Variabel  adalah sebuah tempat penyimpanan data dimana salah satu variabel hilang atau diseplit

Contoh:
    .model small
    .code
    org 100h
    Mulai :
        vkal DB 'HALO'

    Proses:
        mov DL, vkal[1]
        mov ah, 02h
        int 21h
        int 20h
    end mulai


Jika coding diatas dipraktekan atau dipanggil menggunakan asm  pada cmd prompt maka akan muncul satu karakter saja hal ini karena pada mov DL,vkal[1] yang diminta untuk ditampilkan adalah vkal 1dimana vkal 1 berisi huruf A, karena dalam array karakter dihitung mulai dari 0 sedangkan pada contoh diatas kata HALO terdiri dari 4 karakter dimana H=vkal0, A=vkal1,L=vkal2,O=vkal3 jadi jika mov DL,vkal yang kita panggil [4] atau lebih maka yang ditampilkan kosong, karena melebihi array variabel yaitu 4 sedangkan dalam contoh diatas array variabel hanya sampai 3 sehingga prosessor membaca Out of Range atau Out of Character.Berikut contoh coding diatas bila dipraktekan menggunakan cmd propmt :


Berikut adalah sebuah flowchart untuk menampilkan kalimat yang jika bertemu huruf  "S" maka berhenti  men cari seperti pada contoh kalimat "MY NAME IS SALJU" melalui perulangan sehingga nantinya yang ditampilkan adalah "MY NAME I"
 

bila flowchart diatas dideklarasikan dalam coding maka :
.model small
.code
org 100h
mulai:
    jmp ulang
    vkal db 'MY NAME IS SALJU$'
ulang:
    mov dl, vkal[BX]
    mov ah,02h
    int 21h
    inc bx
    mov ax, bx
    cmp ax, 9
    je exit 
    jmp ulang
    exit: int 20h

end mulai
====================================================
buat menggunakan Notepad dan simpan file dengan nama array2 .asm pilih type all document
dan ketika program dijalankan jika menemui huruf S maka akan berhenti jika tidak maka looping ke atas  seperti gambar berikut :

jalankan menggunakan klik Start, Run dengan program ASM di DOS. Arahkan ke folder program asm (cd ..) kemudian  ketik tasm array2.asm (file asm) lalu ketik tlink/t array2.obj langkah terakhir pannggil dengan cara ketik array2.com maka akan tampil hanya huruf "MY NAME I " dari kalimat "MY NAME IS SALJU$"


Demikian semoga dapat diterima dan bermanfaat..amiin..

Minggu, 18 September 2011

BAHASA RAKITAN : PERINTAH STRING JUMP DAN COMPARE PADA ASSEMBLER

Dosen : Nahar Mardiyantoro,M.Kom

Dalam menyusun sebuah program atau procedure dalam bahasa rakitan dibutuhkan instruksi-instruksi . Instruksi atau perintah pada  mikro kumputer disusun dalam bentuk singkatan kata yang disebut dengan Mnemonic, yang disusun dalam kelompok tertentu dimana tiap kelompok memiliki pasangannya sendiri dan tidak dapat kita pisahkan semau kita. Berikut salah satu perintah yang menggunakan instruksi string yaitu compare dan mempraktekannya menggunakan turbo asembler seperti postingan saya yang lalu , jadi  masih ingat tentunya syarat apa yang dibutuhkan untuk menjalankan turbo asembler kan  ?
ok...langsung saja kita praktekan  contoh berikut :

.model small
.code
org 100h
Mulai :
    jmp proses
    bila db 5
    kal1 db 'sama$'
    kal2 db 'lebih kecil$'
    kal3 db 'lebih besar$'
       
Proses:
    mov al,bila
    cmp al,5
    je sama
    ja kecil
    jb besar
   
sama :  mov ah,09h
    lea dx, kal1
    int 21h
    int 20h

kecil : mov ah,09h
    lea dx, kal2
    int 21h
    int 20h

besar : mov ah,09h
    lea dx, kal3
    int 21h

    int 20h
End mulai

bila coding diatas kita praktekan maka akan ditampilkan "sama" seperti pada gambar berikut :
mengapa ? karena pada coding bila db 5 dan cmp al, 5 yang artinya apabila kedua bilangan tersebut dibandingkan / compare (cmp al) berarti sama
Lain lagi bila pada koding cmp al,5  kita ganti bilangannya menjadi 7 ( bilangan yang lebih besar dari bilangan a lihat pada bila db 5) maka jika dipraktekan hasil yang ditampilkan adalah "lebih besar" demikian juga bila kita masukan bilangan yang lebih kecil dari 5 maka yang ditampilkan adalah "lebih kecil". seperti pada gambar berikut :
jmp atau jump merupakan perintah lompat yang pada pascal dikenal dengan go to merupakan perintah kondisional karena tidak memerlukan syarat untuk melaksanakannya. sedangkan cmp = compare atau bandingkan , je = jump equal jika perintah yang digunakan hanya dua pembanding misal sama dan beda maka digunakan jne = jump not equal (lompat jika tidak sama maka...) sedangkan pada contoh diatas
pembanding yang digunakan ada 3 macam yaitu sama, lebih kecil dan lebih besar maka digunkan je (jump equal = lompat jika sama), ja (jump above = lompat ke atas) dan jb (jump bellow= lompat ke bawah).

oya hampir lupa diatas ada tanda '$' ternyata itu berfungsi untuk membatasi karakter karena jika tanda $ dihapus yang terjadi adalah munculnya karakter yang sangat banyak atau tidak terbatas. sedangkan kapasitas terbatas .


mov al bila berarti kerjakan al berisi bila sedangkan bila=5 ( bilangan a)
cmp al, 7  = bandingkan isi dari al  yaitu  5 banding 7

Lea = Load Effective Address berfungsi mentransfer opsan sumber 16 bit dalam memori ke tujuan 16 bit. lea dx, kal1 berarti dengan alamat kal1 akan dimasukan ke dx.

int 21h merupakan nomor interupsi dimana nama interupsi tersebut adalah DOS function services ,interupsi yang berarti menampilkan data agar dapat dibaca dan int 20h merupakan perintah cetak

jangan lupa untuk menutup coding dengan end mulai.

huffff.....masih banyak lagi nich yang harus dipostkan....hmmm...  semoga bermanfaat dech.. cU..

Minggu, 28 Agustus 2011

STATISTIK - UKURAN PEMUSATAN

TUGAS STATISTIK : UKURAN PEMUSATAN DATA
Dosen : Nahar Mardiantoro,M.Kom

Rohmatun Yuliani_SIA201029

Ukuran Pemusatan merupakan nilai tunggal yang memusat dan mewakili suatu kumpulan data untuk memperlihatkan karakteristik data.

Definisi dan Jenis Pemusatan meliputi :
- Rata-rata / Mean ( merupakan nilai yang berada di tengah data terurut)
Jenis Rata-rata :
* Rata-rata Hitung (arithmatic mean)
* Rata-rata tertimbang
* Rata-rata geometric


1. Menghitung Data Berkelompok menggunakan Mean berikut merupakan sebuah data berkelompok mengenai menghitung lama kerja / masa bakti karyawan :



menggunakan rumus :


=   jumlah fi dan xi = fx yaitu 56
=  jumlah fi = 20
jadi x = 56 : 20 
x = 2,8 jadi rata- rata ( mean ) lama kerja karyawan 
= 2,8 th

2.  Menghitung data tunggal :
2,4,6,8,10,12,14,16,18,20    n =....
maka kita hitung jumlah data yang ada yaitu 10 jadi n = 10

3.  Menghitung data yang mempunyai bobot menggunakan mean
tertimbang seperti pada tabel berikut :



 4. Rataan Geometrik adalah rata- rata yang digunakan untuk 
menghitung rata-rata laju pertumbuhan seperti pada tabel berikut
 menghitung rata-rata laju pertumbuhan jumlah rombel per tahun

 













Log G = log 6 + log 7+ log 8 + log 10 + log1
                                      5


            =  0,77 + 0,84 + 1 + 1,079 + 2,04
                                      5


            = 5,729

                   5


Log G =  1,1458

            = antilog 1,1458
            = 0,059


Sehingga diperoleh rata-rata laju pertumbuhan dari data tersebut diatas sebesar 0,059.

demikian semoga bermanfaat...